Minggu, 22 Juni 2008

PPPI Optimis Ikut Pemilu Depan

pdf

| cetak |

Jumat, 02 Mei 2008

Imam Bonjol-- Kendati belum lolos verifikasi KPU secara Faktual namun Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), optimis bisa ikut Pemilu 2009 mendatang. Kenapa? “Dasar untuk itu sudah ada. Hingga saat ini, sudah ada 32 DPD dan 259 lebih DPC yang terbentuk. Jadi tidak ada dasar kalau PPPI tersandung aturan Undang-undang (UU) Pemilu,” tegas Ketua DPP PPPI bidang Infokom kepada wartawan kemarin.

Syarief menyatakan,hadirnya partai politik yang benar-benar mampu menumbuhkan kepercayaan pengusaha namun juga mampu menampung aspirasi pekerja. Di mana sinerji yang baik antara pengusaha dengan pekerja, tak saja menciptakan iklim investasi yang kondusif tapi juga menjadi sumbangsih terbesar pada kekuatan dan kemandirian ekonomi bangsa. cetusnya

“Partai PPPI dilahirkan bukan untuk kepentingan deklarator tapi untuk kepentingan pengusaha dan pekerja, khususnya di daerah-daerah, para gubernur, walikota juga bupati-bupati. Dan peran serta daerah, putera-puteri daerah di Partai PPPI diyakini mampu sebagai motivator dan solusi bagi kebuntuan selama ini,” ungkapnya. Katanya, PPPI merupakan partai politik yang tepat bagi para pengusaha dan para pekerja untuk saling duduk bersama, menentukan masa depan, selain bersama-sama pula memperjuangkan kesejahteraan bagi para pekerja itu sendiri. “Lain lahirnya partai ini menjembatani aspirasi para pekerja kepada para pengusaha sehingga tercipta iklim yang dinamis, kesejahteraan para keluarga pekerja dapat di jamin,” ungkapnya.

Lahirlah win-win solutions antara pengusaha dan pekerja. Keuntungan dari kedua belah pihak pun dapat diperoleh. Kesejahteraan bangsa ini pun dapat diraih. Tak ada lagi aset-aset Negara yang harus tergadaikan pada bangsa lain alih-alih demi kesejahteraan rakyat. Kepengurusan dari Dewan Pimpinan Pusat hingga Daerah selalu bervariasi. Ketua Umumnya dari Pengusaha sementara Sekjen-nya dari Serikat Pekerja Indonesia, komposisi demikian, komposisi saling mengisi sehingga diharapkan dapat menyerap berbagai persoalan yang dihadapi pengusaha, pekerja dan para profesional. “Sehingga tidak ada lagi buruh demo ke perusahan karena pengusaha dan pekerja sudah menentukannya sendiri dan pemerintah tidak turut campur lagi,” jelasnya. (can)

Tidak ada komentar: